Senin, 17 Oktober 2011

Tips Cara Mendapatkan Cinta Sejati Dan Jangan Sakiti Hati Orang Lain Dengan Cinta Palsu

Cinta adalah anugerah dari Tuhan yang maha esa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Cinta antara laki-laki dan perempuan telah ada sejak manusia pertama turun ke dunia hingga sekarang. Cinta merupakan bumbu penyedap hidup yang sementara ini yang dapat memberikan kebahagiaan yang sejati.
Cinta memang dapat membawa suka dan juka dapat membawa duka bagi orang-orang yang merasakannya. Berbagai problema cinta tercipta dari yang ringan hingga yang berat seperti naksir, cinta pada pandangan pertama, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta segi tiga, cinta monyet, cinta harta, cinta palsu, cinta laura, dan cinta-cinta lainnya yang membuat dunia ini begitu menarik.
Menurut saya cinta itu adalah sesuatu yang sakral yang sebaiknya tidak bermain-main dengannya. Bermain cinta memang menyenangkan bagi sebagian orang. Akan tetapi dampak buruk atau efek yang dapat ditimbulkan bagi orang yang cintanya dimainkan akan sangat tidak menyenangkan.
Untuk itulah maka hargai cinta dan hormati cinta agar kita maupun orang lain di sekitar kita tidak terluka karena cinta. Berikut ini adalah tips cara dari organisasi.org bagaimana caranya agar kita bisa menikmati cinta tanpa harus melukai orang lain.
1. Jangan jadi playboy/playgirl dan hindari playboy/playgirl
2. Jika tidak suka atau biasa saja jangan pacari orang itu, pdkt dulu
3. Katakan cinta jika kita yakin dia adalah pasangan hidup kita
4. Cinta dan nafsu birahi adalah dua hal yang berbeda (no free sex)
5. Carilah orang yang baik, setia, jujur dan cinta kepada kita
6. Jangan pacaran/menikah sebelum dewasa (21 tahun ke atas)
7. Kejarlah cinta sampai ke negeri Cina, berjuanglah demi cinta
8. Berbagilah cinta dengan orang-orang di sekitar kita
9. Cinta tidak harus memiliki. Lupakan dan coba lagi bila gagal
10. Bina cinta yang ada hingga nafas terakhir selamanya
11. Jangan pernah sakiti orang yang kita cintai dengan alasan apapun
12. Cinta sejati tidak dapat dibeli dengan uang tapi pengorbanan
13. Tuhan telah memberikan anda jodoh, temukanlah cinta anda
14. Cinta harus direstui agama, hukum, keluarga & masyarakat
Jangan pernah menyakiti hati orang lain baik bagi laki-laki maupun perempuan karena mereka memiliki akal pikiran, perasaan dan insting sehingga mereka akan patah hati dan terluka jika kita mengecewakannya. Orang yang rapuh dapat mati bunuh diri karena cinta. Orang yang dendam dapat melakukan tindakan kriminal atau perbuatan tidak menyenangkan kepada anda karena cinta. Oleh karena itu berhati-hatilah dengan cinta.
Semoga hidup anda menjadi indah dengan cinta.

Beda Antara Cinta Romantis dan Cinta Sejati

CINTA romantis dapat dijabarkan sebagai sesuatu yang imajinatif dan tidak praktis, misterius, dan fiktif. Cinta romantis merangsang eksitasi petualangan emosional, pemenuhan idealisme dan sering dilandasi keterikatan emosional yang bisa berlanjut sepanjang hidup atau hanya berlangsung dalam waktu singkat.
Cinta romantis diterima secara sosial, walaupun sering terasa tidak lebih dari sebagai suatu delusi dan keadaan tergila-gila. Padahal, cinta romantis hanya sekadar merupakan “tipuan”, karena ditandai sesuatu yang menjanjikan lebih daripada apa yang sebenarnya bisa diberikan.
Umumnya orang cenderung memberikan reaksi terhadap situasi tersebut dengan dua cara yaitu: (a) penghayatan pe-rasaan atau emosi secara menyeluruh. Penghayatan perasaan tersebut didominasi oleh “bagaimana saya merasakan tentang dirimu” sebagai suatu reaksi antara satu orang dengan orang lain. (b) Pelibatan aspek emosi lebih merupakan reaksi emosi primer yang terkait dengan “bagaimana sa-ya merasa tentang diriku”. Jadi, intensitas penghayatan perasaan dihubungkan dengan seseorang yang ada di luar dirinya yang mampu menghin-darkan orang tersebut dari perasaan kekosongan yang ada dalam dirinya sendiri. Dapat disimpulkan, fokus cinta romantis ada pada diri orang lain, dalam hal ini pasangannya.
Cinta romantis terdiri dari elemen emosional kuat yang berasal dari fusi antara satu orang dengan orang lain, sehingga hanya sedikit makna yang menyertakan kapan perasaan itu mulai berkembang dan kapan perasaan itu berakhir karena tidak adanya ruang atau jarak serta waktu antara diri sendiri dengan orang yang dicintainya.
Rasa sakit/terluka pada salah seorang pasangan merupakan rasa sakit/terluka pada diri sendiri. Setiap hal dinilai dan dimaknakan personal, misalnya “apabila kamu pergi ke bioskop sendiri, maka itu berarti kamu meninggalkan diri saya”. Jadi, dalam hal ini terbentuk perasaan kebersamaan dan saling memiliki satu sama lain secara sempurna antara dua orang yang terlibat cinta romantis.
Di balik perasaan romantis itu terkandung fusi dari ketakutan akan kesepian dan kegagalan dalam penerimaan diri seseorang. Makin rendah rasa percaya diri seseorang, semakin tinggi harapan orang itu agar orang lain sama seperti dirinya. Semakin tinggi pula upayanya mencoba dan ber-harap mendapatkan pemuasan kebutuhan akan keyakinan diri agar dapat dibangkitkan keyakinan diri orang yang dicintainya. Kondisi cinta romantis betul-betul merupakan harapan yang tidak realistis.
Harapan ada pada pasangan yang menjalin cinta kasih romantis justru cenderung mendapatkan kekecewaan yang lebih besar di kemudian hari. Erich Fromm (1956) berpendapat, cinta romantis merupakan bukti dari kondisi rasa kesepian yang sangat mendalam. Segera setelah penerimaan cinta romantis menurun atau bahkan hilang, maka pola dasar proses berpikir, perasaan, dan perilaku realistis akan muncul kembali.
Biasanya topik rasa tanggung jawab yang mengikuti ikatan kasih yang realistis menjadi berbaur dengan kondisi saling menyalahkan pada dua orang yang sebelumnya terlibat cinta romantis. Kondisi itu diikuti dengan runtuhnya harapan awal yang tidak realistis, untuk kemudian menghadapi kenyataan yang ditandai argumen, ketidaksepakatan terhadap rasa tanggung jawab masing-masing pasangan, peningkatan rasa marah yang akumulatif, dan perlahan tetapi pasti kedua belah pihak akhirnya akan merasa terluka. Kenyataan lanjut yang dihadapi pasangan adalah interrelasi mereka akhirnya menjadi kabur dan tidak jelas bagi kedua belah pihak.
Transisi dari cinta romantis ke cinta sejati
Cinta romantisme merupakan bagian dari masa muda yang penuh gairah. Serentak setelah kedua pasangan tumbuh dan bertambah usia, maka iklim emosional dalam diri kedua pasangan akan ditandai oleh apa yang mereka inginkan, apa yang mereka harapkan, hasrat apa yang ada pada diri mereka, serta bagaimana mereka menghayati diri mereka secara emosional.
Afeksi yang lembut dan kesetiaan menjadi aspek dari cinta yang penuh kesabaran, yang secara simultan, dengan disertai atau tidak disertai nilai-nilai romantisme. Serentak setelah cinta romantis sirna, maka cinta romantis akan digantikan dengan upaya-upaya untuk menyimpannya dengan cara “saya dapat merasakan bahwa saat ini saya harus menempatkan permasalahan-permasalahan yang harus diatasi dalam hubungan saya dengan pasangan saya”.
Dalam pada itu pasangan akan berupaya membantu istri/suaminya untuk bang-kit dari perasaan terpuruk atau pasangan ikut merasakan keterpurukan suami/istrinya. Dengan cara tersebut maka terjadi proses peningkatan pengaruh kendali secara obyektif. Maka berkembanglah rasa cinta sejati yang merupakan upaya salah satu pasangan untuk tetap memberikan pengaruh pada suami/istrinya, baik dalam imajinasi, keingintahuan satu sama lain, serta kecenderungan satu sama lain.
Dengan demikian maka relasi yang terjalin antarkedua pasangan akan terbentuk berdasar pada pola-pola kesabaran kedua belah pihak dan rasa toleransi diantara kedua belah pihak yang semakin hari semakin kuat. Masa transisi dari fase cinta romantis ke cinta sejati merupakan masa tersulit bagi kedua pasangan.
Cinta sejati
Untuk beberapa pasangan, matinya cinta romantis identik dengan hilangnya cinta kasih secara menyeluruh. Jadi, apabila kedua pasangan mampu mengatasi kesulitan dalam masa transisi, maka mereka akan mampu menjaga relasi yang ditandai cinta kasih sejati.
Cinta sejati menyertakan rasa hormat di antara pasangan, kadar toleransi antarpasangan yang juga cukup bagi penerimaan kekurangan dan kelebihan masing-masing pasangan, dan libatan afeksi yang bukan merupakan manifestasi rasa kesepian yang mendalam pada diri kedua pasangan. Cinta tidak lagi merupakan eksistensi dari entitas yang diskrit, namun merupakan atribut keikatan emosional yang direpresentasikan dalam bentuk khusus keikatan emosi yang sempurna.
Ikatan emosional ini pun bukan merupakan benda konkret, namun lebih bersifat sikap yang mengandung unsur kualitas. Cinta sejati lebih merupakan emosi dan bukan perasaan. Cinta hakiki juga bukan terpusat dalam diri salah satu pasangan (self-centered) atau terpusat pada pasangan (other-focused), namun terdiri dari penghargaan yang amat sangat terhadap nilai diri dalam memberi.
Cinta sejati tidak berarti menyerahkan diri sepenuhnya dan bukan merupakan martir atau alat mengabdi kepada orang lain. Juga tidak berarti merupakan latar untuk menyenangkan orang lain, dalam hal ini menyenangkan suami/istri, namun cinta sejati datang dari penerimaan tulus serta penghargaan untuk pasangan sesuai cara yang dimiliki pasangannya.
Jadi, tidak juga sebagai self love. Pasangan harus mengembangkan sikap dan filosofi bahwa segala hal tidak ada artinya namun yang paling berarti adalah keikatan emosional di antara mereka. Seni dari cinta sejati menginginkan disiplin, konsentrasi, kesabaran, yang juga menuntut kerendahan hati, keberanian, kesetiaan dengan berbagai alasan.
Cinta sejati akan menjadi aktivitas tidak melelahkan dan tidak berakhir (Erich Fromm, 1956). Ia merupakan awal sirnanya cinta romantis yang kabur, di mana seseorang merasa kosong, sendirian, tidak berpengharapan, dan merasa tak mampu.
Seseorang yang menghendaki cinta sejati secara bertahap harus belajar bangkit dari perasaan di atas sampai mereka belajar dan mengalami kebijaksanaan sikap terhadap kehidupan dalam diri dan siap berada pada masa cinta sejati, karena cinta sejati memang tidak mungkin berkembang tanpa pengalaman kekosongan yang menjadi salah satu aspek cinta romantis.
Untuk itu mau tidak mau kedua pasangan perkawinan harus membuat definisi ulang tentang cinta yang terkait dengan relasi dengan menghargai aspek ruang dan waktu, baik bagi diri maupun bagi pasangannya, berupa kedekatan tanpa fusi, kebersamaan tanpa upaya berada di dalam kulit orang lain. Cinta romantis lebih dilandasi fusi dan ketidakrespekan masing-masing pasangan sebagai diri sendiri.

Definisi CINTA

1. Cinta itu KOMITMEN.
Cinta, tak boleh main-main. Cinta perlu komitmen. Bukan main campak buang semacam. Perlu dirancang dan dilaksana sebaik mungkin.
Tak bolehlah nak bergaduh, paksa-paksa dan mengabaikan tanggungjawab pada pasangan. Untuk yang dah berkahwin, nafkah wajib dipenuhi. Amanah sebagai suami isteri kena ditunaikan sebaiknya. Komited sebagai suami yang mithali, ummi yang solehah, agar dapat melahirkan anak-anak yang afiq, yang arif, yang anis, yang santun. Menjadikan rumahtangga dipenuhi mahabbah, mawaddah dan sakinah :)
2. Cinta itu intuitive: NALURI.
Cinta itu sifatnya naluri. Apa tu orang kata, "cinta itu di hati". Bercinta yang hangat bila kita dapat merasai apa yang dirasai oleh orang yang kita sayang.
Jika taknak disakiti, kita tak menyakitkan hati orang lain. Jika nak disayang, kita akan memberi kasih sayang seluhurnya. Jika ada rasa bimbang, seringnya kita akan dapat merasa. Macam cinta ibu pada anak-anak. Sering mereka dapat rasa apa yang anak-anak mereka buat, yang baik atau tak baik untuk anak-anak, kan?
3. Cinta itu sebahagian nature: FITRAH
Cinta itu fitrah. Betul. Bila Nabi Adam dicipta, baginda rasa kesunyian. Allah ciptakan Hawa sebagai peneman. Rasa ingin disayanagi dan menyayangi tu fitrah manusia. Yang perempuan minat pada seorang lelaki. Ada lelaki jatuh cinta pada seorang wanita. Cinta itu benar dan suci.
4. Cinta sering terletak di puncak: TOP
Bila ada rasa cinta, kita akan sama-sama bekerjasama, saling mengasihi. Itulah nilai yang mengikat kita semua untuk terus bersatu. Sekuat cinta Tuhan yang memberikan pelbagai nikmat hidup, cinta itu di puncak kehidupan.
5. Cinta itu sifatnya ALTRUISTIC.
Apa tu?? Aa, altruistik maknanya melebihkan orang lain dari diri sendiri. Dalam lughah disebut al-itsar. Wah, erti pengorbanan di sini. Bak kata Ustaz Hasrizal, makna hidup pada memberi. Bila cinta, kita sanggup berkorban untuk yang kita cinta dan kasihi.
Bila ada niat untuk membahagiakan yang lain, maka kita akan usahakan yang terbaik untuk memenuhi kehidupannya dengan bahagia dan sempurna. Kata Abang Ed, bila kita tolong orang, Allah akan membantu kita, menambah nikmat untuk kita. Indahnya.

Perbedaan Suka, Sayang, dan Cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.
Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya...
SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata "Sudahlah, jangan menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama."
SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku.."
Pada saat orang yang kau SUKAi menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, "Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan."
Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...
SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.
SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.

5 Perbedaan CINTA dan NAFSU

Ini dia 5 Perbedaan cinta dan nafsu. Cara mudah membedakan cinta dan nafsu agar tidak terkecoh. Sering sekali kita mendengar ada orang bertanya "apa perbedaan antara cinta dan nafsu?". "Bagaimana membedakan antara cinta dan nafsu?'. atau yang lebih parah "cinta dan nafsu itu sama nggak sih?"
Bagi sebagian orang, mereka mengatakan cinta dan nafsu itu sama saja. Tapi tidak menurut saya. Buat saya pribadi cinta dan nafsu jelas dua hal yang berbeda. Meski perbedaannya sangat tipis, mungkin itu yang membuat orang sering terkecoh, tidak bisa membedakan mana nafsu, mana cinta..?

Lalu apa sebenarnya perbedaan antara nafsu dan cinta..?

5 Perbedaan antara cinta dan nafsu



1. Cinta itu membahagiakan, Nafsu itu membahaykan
Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam dirinya akan berada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan. Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam keburukan.

Cinta dan nafsu seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Cinta adalah sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan. Seseorang yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan mengarahkan hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan cara menjaga dan menyayangi pasangannya. Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan landasan nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini sex. Yang justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang membahayakan.

Coba deh, kita meluangkan waktu untuk berfikir sejenak. Apakah hubungan yang sedang kita jalani dengan pasangan sekarang ini berorientasi pada kebahagiaan sejati atau hanya kebahagiaan duniawi yang semu..? Hanya kamu yang tahu jawabannya.

2. Cinta bikin kita ketawa, Nafsu bikin kita kecewa
Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang menanam padi (cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liiar (nafsu). Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya (hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan) yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan). Lain dengan orang-orang yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar (nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).

Di sinilah kita perlu brtanya kepada hati kita sendiri, apakah hubungan yang kita jalani dengan pasangan sudah bisa membuat kita ketawa atau hanya serangkaian kekecewaan yang kita dapat..? Kalau yang kita dapat hanya kecewa dan kecewa, ada baiknya untuk kita mengkaji ulang, apakah apakah hubungan yang kita jalani berlandaskan cinta atau nafsu..?

3. Cinta selalu ingin memberi, Nafsu hanya ingin diberi
Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas. Cinta adalah memberi. Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya, bukan ingin diberi. Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi (pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi karena tidak ada yang ingin memberi. Coba dipikirkan lagi..!

4. Cinta ingin menyayangi, Nafsu ingin menggerayangi
Hayo...!!!!
Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?
Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu?
Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?

Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang menjalin hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan dan selalu memberikan yang terbaik. Sebaliknya orang orang yang menjalin hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik. Setiap kali bertemu, inginnya menciumi dan diciumi, setiap kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk, digerayangi dan menggerayangi, dan yang lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex. Waaaah..., bahaya, bahaya...!!!

5. Cinta yang terbaik, Nafsu yang terbalik

Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang baik. Bagaimana dengan nafsu..? Sebaliknya, nafsu

Nah, semoga bahasan diatas bisa memberi kita sedikit gambaran mengenai selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang menyesatkan. perbedaan antara nafsu dan cinta. Sehingga kita semua tidak terjerumus kedalam hubungan yang penuh nafsu.

Jumat, 14 Oktober 2011

This is TRUE LOVE that will NERVER STOP!!

Susah senang kita lewati BERSAMA!! Dijalankan dengan saling kepercayaan,kesabaran,dan juga tidak lupa dengan Cinta Kasih. Perbedaan yang kita miliki, bisa dipersatukan dengan adanya cinta di antara kita berdua.Kedewasaan sangat dibutuhkan untuk menjalankan semua ini. Terbukti dengan adanya rasa saling mengalah dan percaya di antara kita berdua. Agama tidak memisahkan kita berdua, bukan salah satu harus mengalah, TAPI kita berdua yang harus saling mengerti. Ini Cinta Sejati yang takan pernah bisa berhenti hingga hari tua nanti! This is TRUE LOVE that will NERVER STOP!!

Sekilas tentang CINTA!

Cinta, banyak orang membicarakan masalah cinta, and gimana rasanya cinta. Yang saya tahu cinta hanya istilah saja, yang ada adalah rasa sayang dan rindu yang membuat pikiran kita menjadi gelisah. Pertemuan adalah obatnya! Hidup ini kadang aneh, banyak orang yang terseret kejalan yang tidak benar karena cinta, tapi tak jarang juga cinta yag membuat orang menjadi yang lebih baik (contohnya seperti saya.. :D). Cinta kadang medatangkan benci kadang juga mendatangkan kebahagiaan. Memang cita itu adalah suatu teka teki kehidupan, hanya waktu yang bisa menjawab."Cinta oh... cinta satukan lah aku dengan kekasih-ku". Itulah jeritan sorang yang sedang rindu terhadap seseorang. Namun disaaat kita benci, kata-kata manis itu hanyalah kibulan belaka. Yang ada kata manis terasa pahit bagaikan empedu. Itulah cinta, apa bila orang mengikutinya maka akan tergilas akan kesobongan cinta, TAPI, HIDUP TANPA CINTA?? APALAH ARTINYA HIDUP!!!.